Senin, 02 April 2012

operasi file (linux administrator)




OPERASI FILE 1 DAN 2
Pembuatan File di Linux bisa menggunakan beberapa sintaks, misalnya : cat, echo dan editor vi.
v Penggunaan cat
[nm_user@localhost posisi direktori]#/$ cat > nma_file è untuk membuat file baru. Kemudian kita
ketikkan isi filenya, lalu di enter 1 baris kemudian tekan tombol CRTL + C untuk menyimpan dan keluar
dari editor cat
[nm_user@localhost posisi direktori]#/$ cat nma_file è untuk membaca isi file.
[nm_user@localhost posisi direktori]#/$ cat >> nma_file è untuk mengedit file yang ada. Kemudian
kita ketikkan isi filenya, lalu di enter 1 baris kemudian tekan tombol CRTL + C untuk menyimpan dan
keluar dari editor cat  
    v Penggunaan echo
    [nm_user@localhost posisi direktori]#/$ echo > nma_file “isi File” è untuk membuat file baru.
    [nm_user@localhost posisi direktori]#/$ echo >> nma_file “isi File” è untuk menambahkan isi file
    v Untuk mencopy file
    [nm_user@localhost posisi direktori]#/$
    cp nama_file /home/nama_user/nama_dir_asal/nama_dir_tujuan
    v Untuk memindahkan file
    [nm_user@localhost posisi direktori]#/$ mv nama_file /home/nama_user/nama_dir
    v Untuk merename file
    [nm_user@localhost posisi direktori]#/$ mv nama_file_asal nama_file_baru
    v Untuk menghapus file
    [nm_user@localhost posisi direktori]#/$ rm nama_file
    v Untuk menghapus direktori 
    [nm_user@localhost posisi direktori]#/$ rm –r nama_dir
    v Untuk menghapus user
    [nm_user@localhost posisi direktori]# userdel – rf nama_user


Pengertian Wiraswasta dan Wirausaha (Alma Bukhori))


1)    Wiraswasta dan Wirausaha

1.Pengertian Wiraswasta
            Istilah wiraswasta sering dipakai tumpang tindih dengan istilah wirausaha. Di dalam  berbagai literatur dapat dilihat bahwa pengertian wiraswasta sama dengan wirausaha,  demikian pula penggunaan istilah wirausaha seperti sama dengan wiraswasta.
            Istilah wiraswastawan ada yang menghubungkan dengan istilah saudagar. Walaupun sama artinya dengan bahasa sangkerkerta, tetapi maknanya berlainan        . Wiraswasta terdiri atas tiga kata: wira,swa dan sta, masing-masing berarti; wira adalah manusia unggu, teladan, berbudi luhur, berjiwa besar, berani, pahlawan/pendekar kemajuan, dan memiliki keagungan wwtak; swa artinya sendiri; dan sta artinya berdiri.
            Bertolak dari  ungkapan etimologis diatas, maka wiraswasta berarti keberanian, keutamaan serta keperkasaan dalam memenuhi kebutuhan serta memecahkan permasalahan hidup dengan kekuatan yang ada pada diri sendiri. (Wasty Soemarono, 1984: 43).
            Manusia wiraswasta mempunyai kekuatan mental yang tinggi sehingga memungkinkan ia melompat dan meluncur maju kedepan di luar kemampuan rata-rata, adakalanya wiraswastawan tidak berpendidikan tinggi.
            Melihat pada pengertian – pengertian diatas, maka DR Daoed Yoesoef (1981: 78) menyatakan bahwa seseorang wiraswasta adalah:
1.      Memimpin usaha, baik tekhnis dan/atau ekonomis, dengan berbagai aspek fungsional
2.      Memburu keuntungan dan manfaat secara maksimal
3.      Membawa usaha kearah kemajuan, perluasan, perkembangan, menjalankan kepentingan ekonomi , demi :

a)      Kenakan prestise;
b)      Kebebasan(independency), kekuasaan dan kehormatan;
c)      Kontinuitas usaha.
Hal yang terakhir memrupakan pembuatan yang didorong tidak hanya oleh motif ekonomi tetapi juga oleh pertimbangan – pertimbangan psikologis, sosiologis dan bahan politis.
Fungsi apa yang dilakukan oelh seorang wiraswasta serta bagaimana ia melakukan itu pada gilirannya memberikan kepadanya tipe kepribadian tertentu. Dipandang dari sudut ini kiranya dewasa ini dapat dibedakan lima tipe pokok wiraswasta :
1.      Wiraswasta sebagai orang vak, “captain of industry”, di suatu bidang tertentu, di mana ia membaktikan prestasi teknik dan mengadakan penemuan atau peniruan. Perhatian utamanya adalah aspek teknik secara disengaja tetapi melalui mutu barang dan/atau mutu prestasinya.
2.      Wiraswasta sebagai orang bisnis, yang terus menerus secara tekun menganalisa kebutuhan baru melalui reklame. Perhatian dan keprihatinan utmanya adalah angka dan grafik penjualan dan karenanya juga barang(produksi) yang memounyai masa depan yang cerah.
3.      Wiraswasta sebagai ruang yang mengumpulkan dan menyalurkan dana, mendirikan concern, yang pokoknya bergerak dipasaran uang dan modal.
4.      Wiraswasta sebagai social engineer, pengusaha yang berusaha mengikat para pekerjanya melalui berbagai karya sosial, baik atas pertimbangan moral maupun berdasarkan perhitungan zukelijk, yaitu mengelakan kerugian yang diakibatkan pertukaran persinil yang terlalu kerap dan cepat.
5.      Wiraswasta sebagai manager, yang memajukan usahanya dengan menggunakan pengetahuan – pengetahuan bisnis me=odern dan memperhitungkan sepenuhnya azas efisiensi. Di sini usaha meraih keuntungan tidak lagi sinonim dengan usaha mencapai pendapatan yang


sebesar mungkin bagi si pengusaha, sebab alam pribadi pengusaha terpisah dari alam usaha itu sendiri.
Kita mengharapkan secara nasional, kita memiliki bangsa yang kelak dapat berdiri penuh atas nilai – nilai kepribadian yang bermutu tinggi. Jadi kewirausahaan terdiri dari 3 bagian pokok yang tidak dapat dipisahkan dengan lainnya, yaitu :
1.      Sikap mental wiraswasta.
2.      Kewaspadaan mental wiraswasta.
3.      Keahlian dan keterampilan wiraswasta
DR.Surapman menyatakan ciri manusia wiraswasta sebagi berikut:
1.      Tahu apa maunya, dengan merumuskannya, merencanakan upayanya, dan menentukan program batas waktu untuk mencapainya.
2.      Berpikir teliti dan berpandangan kreatif dengan imajinasi konstruktif.
3.      Sikap mental dan merayap dan menciptakan kesempatan serta siap mental dan kompetensi untuk memenuhi persyaratan kemahiran mengerjakan sesuatu yang positif.
4.      Membiasakan diri bersikap mental positif maju selalu bergairah dalam setap pekerjaan.
5.      Mempunyai daya penggerak diri yang selalu menmbulkan inisiatif.
6.      Tahu mensyukuri dirinya, waktu, dan mensyukuri lingkungannya.
7.      Bersedia membayar harga kemajuan, yaitu kesediaan berjerih payah.
8.      Memajukan lingkungan dengan menolong orang lain, agar orang lain dapat menolong dirinya sendiri.
9.      Membiasakan membangun disiplin dirin, bersedia menabung dan membuat anggaran waktu dan uang.
10.  Selalu menarik pelajaran dari kekeliruan, kesalahan dan pengalaman pahit, serta berprihatin.
11.  Membangun salesmanship (kemampuan jual), memiliki kepemimpinan dan kemampuan memoerhitungkan resiko.
12.  Mereka berwatak maju dan cerdik, serta percaya pada diri sendiri.

13.  Mampu memusatkan perhatiannya terhada setiap tujuannya.
14.  Berkepribadian yang menarik, memahami, seni berbicara dan seni bergaul.
15.  Jujur, bertanggung jawab, ulet, tekun, terarah.
16.  Memperhatikan kesehatan diri, tidak suka begadang, jangan menjadi perokok berat, tidak minum alkohol, dan narkotik.
17.  Menjauhkan diri dari sifat iri, dengki, rakus, dendam, takut disaingi, khawatir, dan ragu-ragu(hambatan yang dibuat sendiri).
18.  Tunduk dan bersyukur kepada Tuhan YME untuk mendapatkan ridhonya, beriman dan memperhatikan hukum Allah SWT, peraturan dan hukum yang berlaku sebagai pedoman. (Suparman Sumahamjaya, 1981: 5).
Dari sekian banyak pandangan tentang pengertian wiraswasta, tentu cukup membingungkan.
Seperti ada yang menyatakan seorang wiraswasta adalah orang yang melakukan usaha sebagai pendiri pertama. Timbul pertanyaan bagimana jika seorang anak mewarisi kegiatan bisnis ayahnya, kemudian bisnisnya melejit berkembang membangun sebuah jerjaan bisnis besar. Apakah anaknya seorang wiraswasta?  juga ada yang pendapat seorang yang bekerja di perusahaan non pemerintah, dia bukan seorang wiraswasta, tetapi dia tidak lain sebagi administrator atau pelaksana pemerintah yang digariskan oleh top management.
Jika ada orang melaksanakan usaha, mencapai kemajuan sebagian besar melalui KKN (Korupsi, Kolusi, dan Napotisme) atau hanya sebagai calo tukang catut, maka dia itu tak tergolong wiraswasta sejati. Kerajaan bisnis seperti ini akan mengalami kehancuran pada waktunya.
2. Pengertian Wirausaha
            Berikut ini digambarkan perkembangan teori dan definisi wirausaha yang asal katanya adalah terjemahan dari entrepeneur. Istilah wirausaha ini berasal dari entrepeneur (bahasa Perancis), yang diterjemahkan kedalam bahasa inggris dengan arit between taker atau go-between.

            Sebagai contoh dari pengertian go-between atau perantara yang dimaksudkan dalam istilah bahasa Perancis enterpeneur adalah pada saat Marcopolo yang mencoba merintis jalur pelayaran dagang ketimur jauh. Dia setuju mendatanangani kontrak untuk menjual barang dari seorang pengusaha. Kontrak ini memberikan pinjaman dagang kepada Marcopolo dengan harga keuntungan sebesar 25%ntermasuk asuransi. Pemilik modal tidak menanggung resiko apa-apa sedangkan si pedagang yang berlayar menanggung resiko besar. Pada saat pelayaran tiba di tujuan dan barang dagangan dijual maka si pemilik model menerima keuntungan lebih dari 75% sedangkan si pedagang menerima keumtungan lebih kecil.
            Dalam definisi ini ditekankan bahwa seorang wirausaha adalah orang yang melihat adanya peluang kemudian menciptakan sebuah organisasi untuk memanfaatkan peluang tersebut. Pengertian wirausaha di dini menekankan kewirusahaan meliputi semua kegiatan fungsi dan tindakan untuk mengejar dan memanfaatkan peluang dengan menciptakan suatu organisasi.
            Melihat uraian diatas, dan juga dalam berbagai tulisan/literatur tampak adanya pemakaian istilah saling bergantian antara wiraswasta dan wirausaha. Ada pandangan yang menyatakan bahwa wiraswasta sebagai pengganti dari istilah entrepeneur. Ada juga pandangan untuk istilah entrepeneur digunakan wirausaha, sedangkan untuk istilah entrepeneurship digunakan istilah kewirausahaan. Kesimpulannya ialah istilah wiraswasta sama saja dengan wirausaha, walaupun  rumusannya berbeda-beda tetapi isi dan karakteristiknya sama. Jika ditinjau lebih fokus pada objek, ada usaha yang mandiri, seorang wirausaha lebih menekankan pada jiwa, semangat, kemudian diaplikasikan dalam segala aspek kehidupan.
Contoh dosen perguruan tinggi pada birokrat di kantor pemerintahan harus ditanamkan pengetahuan kewirausahawan, agar jiwa dan semangatnya beda. Mereka akan lebih kreatif, efisien tidak selalu ingin menghabiskan anggaran, dsb. Pegawai negeri tidak perlu berwiraswasta, tapi mereka harus memiliki jika wirausaha.

            Kemudian setelah itu banyak penulis yang memberi arti berbeda-beda, apa yang dimaksud dengan ‘entrepeneur’ dan apa yang dimaksud dengan ‘entrepeneurship’. Dari berbagai pendpat, dapatlah  kiranya diketengahkan adanya perbedaan-perbedaan pendapat apa yang disebut dengan entrepeneur:
~        Ada yang mengartikan sebagi orang yang menanggung resiko;
~        Ada yang mengartikan sebagai orang yang mengurus perusahaan;
~        Ada yang mengartikan sebagai orang yang memobilisasi dan mengalokasikan modal;
~        Ada yang mengartikan sebagai orang yang mencipta barang baru;
~        Dan sebagainya.
Sebagai contoh, di Amerika sendiri istilah entrepeneur memberikan atau image yang berbeda-beda. Misalnya dalam suatu kepustakaan yang dimaksud entrepeneur atau ‘entrepeneurising man’ ialah orang yang:
~        Mengambil resiko;
~        Berani menghadapi ketidakpastian;
~        Membuat rencana kegiatan sendiri;
~        Dengan semangat kebangsaan melakukan kebaktian dalam tugas;
~        Mencipakan kegiatan usaha dan kegiatan industri yang sebelumnya tidak ada.
3. Bebagai Macam Tipe Wirausaha
            Dari pengamatan perilaku wirausaha maka dapat dikemukakan tiga tipe wirausaha
1.      Wirausaha yang memiliki inisiatif
2.      Wirausaha yang mengorganisir mekanis sosial dan ekonomi untuk menghasilkan sesuatu
3.      Yang menerima resiko atau kegagalan
Selanjutkan  dungkapkan 3 tipe utama dari wirausaha yaitu:

1.      Wirausaha ahli (Craftman)
2.      The Promoter
3.      General Manager
-          Wirausaha Ahli atau seorang penemu memiliki suatu ide yang ingin mengembangkan proses produksi sistem produksi sistem produksi, dan sebagainya. Dia cenderung bergerak dalam bidang penelitian membuat model percobaan ;aboraturium dan lainnya. Dia juga menjual lisensi idenya untuk dijadikan komrsial
-          The Promotor adalah seorang individu yang tadinya mempunyai latar belakang pekerjaan berbagai sales atau bidang marketing yang kemudian mengembangkan perusahaan sendiri. Keterampilan yang sudah ia miliki perusahaan yang baru ia rintis.
-          General Manager adalah seorang individu yang ideal yang secara sukses bekerja pada sebuah perusahaan dia banya menguasai keahlian bidang produksi, pemasaran, permodalan dan pengawasan.
Berdasarkan uraian diatas istilah entrepeneur mempunyai arti yang berbeda pada setiap orang karena mereka melihat konsep ini dari berbagai sudut pandang. Namun demikian ada beberapa aspek umum yang terkandung dalam pengertan entrepeneur yaitu adanya unsur resiko, kreativitas, kebebasan, dan imbalan.
4.Berbagi Macam Profil Wirausaha

Jika diperhatikan entrepeneur yang ada di masyarakat sekarang ini terutama di negara Amerika maka dijumpai berbagai macam profil. (Ziammerer & Scarborough, 1996:9)

1.      Women Entrepeneur
Banyak wanita yang terjun kedalam bidang bisnis. Alasan mereka menekuni bidang bisnis itu didorong oleh faktor-faktor antara lain ingin memperlihatkan kemampuan prestasinya, membantu ekonomi rumah tangga, frustasi terhadap pekerjaan sebelumnya dan sebagainya.

2.      Minority Entrepeneur
Kaum minoritas terutama dinegara indonesia kurang memilki kesepatan kerja di lapangan pemerintahan sebagaimana layaknya warga negara umumnya. Oleh sebab itu ia harus menekuni kegiatan bisnis dalam kegiatan sehari-hari.
3.      Immigrant Entrepeneurs
Kaum pendatang yang memasuki suatu daerah biasanya sulit untuk memperoleh pekerjaan formal. Oleh sebab itu, mereka leluasa terjun dalam pekerjaan non formal yang dimulai dari dagang kecil-kecilan sampai berkembang menjaid perdagangan menengah.
4.      Part Time Entrepeneurs
Memulai bisnis dalam mengisi waktu lowong atau part time merupakan pintu gerbang utntuk berkembang menjadi usaha besar.
5.      Home-Based Entrepeneurs
Usaha yang dikembangkan dimulai dari rumah, mislakan ibu rumah tangga yang memulai kegiatan bisnisnya membuat kue, dll.
6.      Family-Owned Business
Usaha yang turun temerun yang biasanya melanjutkan bisnis yang telah dikelola keluarganya dan hanya melanjutkan usaha keluarga tersebut.
7.      Copreneurs
Copereneurs dibuat dengan cara mencuptakan pembagian pekerjaan yang didasarkan atas keahlian masing-masing orang. Dan bekerja sama membangun usaha.

2)    Jalan Menuju wirausaha Sukses

Murphy and Peck (1980:8) menggambarkan delapan anak tangga untuk mencapai puncak karir. Delapan anak tangga ini dapat pula digunakan oleh seorang wirausah dalam mengembangkan profesinya.
1.      Mau Kerja Keras (Capacity for Hard Work)
Kerja keras merupakan modal dasar untuk keberhasilan seseorang. Rasulullah sangat marah melihat orang pemalas dan suka berpangku tangan. Bahkan, beliau secara simbolik memberi hadiah kampak dan tali kepada seorang lelaki agar mau bekerja keras mencari kayu dan menjualnya ke pasar. Demikian pula jika mau berusaha, mulailah berusaha sejak subuh. Jangan tidur sesudah subuh, cepatlah bangun dan mulailah kegiatan untuk hari itu. Akhirnya laki-laki itu sukses dalam hidupnya.
2.      Bekerjasama dengan Orang Lain (Getting Thngs Done With and Through People)
Perbanyaklah teman dengan rang-orang dibawah ataupun dengan orang-orang di atas kita. Murah hati, banyak senyum kepada bawahan dan patuh serta disiplin menghadapi atasan, dan hindarkan permusuhan. Dengan menggunakan tenaga orang lain, maka tujuan mudah tercapai.
3.      Penampilan yang Baik (Good Appearance)
Ini bukan berarti penampilan body face/muka yang elok atau paras cantik. Akan tetapi lebih ditekankan pada penampilan perilaku yang jujur, disiplin. Banyak orang tertipu dengan rupa nan elok tetap ternyata orangnya penipu ulung. Ingatlah, pribadi yang baik dan jujur akan disenangi orang di mana-mana dan akan sukses orang bekerja sama dengan siapa saja.
4.      Yakin (Self Confidence)
Kita harus memiliki keyakinan diri bahwa kita akan sukses melakukan suatu usaha, jangan ragu dan bimbang. Niatlah bekerja baik, kemudian berserah diri, tawakal kepada Allah SWT.

5.      Pandai Membuat Keputusan (Making Sound Decision)
Jika anda dihadapkan pada alternatif, harus memilih, maka buatlah, pertimbangan yang matang. Kumpulkan berbagai informasi, boleh minta pendapat orang lain, setelah itu ambil keputusan, jangan ragu-ragu.
6.      Mau Menambah Ilmu Pengetahuan (College Education)
Pendidikan college dalam bentuk diploma akan sangat membantu seseorang menemukan dan mengembang jiwa serta operasional wirausaha. Akan tetapi, hal penting di sini ialah adanya tambahan pengetahuan.
7.      Ambisi Untuk Maju (Ambition Drive)
Kita jangan loyo, pasrah menyerah tak mau berjuang. Kita harus puya semagat tinggi, mau berjuang untuk maju. Orang-orang yang gigih dalam menghadapi pekerjaan dan tantangan, biasanya banyak berhasil dalam kehidupan.
8.      Pandai Berkomunikasi (Ability to Communicate)

Pandai berkomunikasi berarti pandai mengorganisir buah pikiran ke dalam bentu ucapan-ucapan yang jelas, menggunakan tutur kata yang enak didengar, mampu menarik perhatian orang lain.

9.      Karakteristk Wirausaha yang Sukses Dari Zimmerer
Memiliki komitmen tinggi terhadap tugasnya, dan Mau bertanggung jawab dengan tugasnya.

3)    Profil usaha


1 . Pengembangan Wawasan Jenis  Bidang Usaha
           Sangat banyak usaha yang digarap, mana yang akan dipilih sangat tergantung pada beberapa hal, anatara lain :
1 . Minat seseorang, misalnya berminat dalam bidang industri atau kerajinan, dan perdagangan/jasa.apakah ada keluarga,teman, yang sudah menekuni usaha yang sama atau, usaha yang akan dikerjakan ada relevansi /saling menunjang dengan usaha tersebut.
2 . Modal, apakah sudah tersedia modal awal atau belum, atau apa saja yang sudah dimiliki.
yang akan dikerjakan  ada relevansi/saling menunjang dengan usaha tersebut.
3. Relasi,
4 . Dan berbagai peluang lainnya.

             Untuk mengetahui banyaknya bidang usaha yang bisa dimasuki oleh wirausaha baru, maka marilah kita lihat hubungan dalam bentuk circular flow anatara Rumah Tangga Produsen (RTK), dan Rumah Tangga Konsumen (RTK).

             Secara garis besar ada 5 jenis usaha yang diungakapkan diatas, yaitu usaha ekstraktif, agraris, industri, perdagangan, dan jasa. Kelima jenis usaha ini dapat dirinci sedemikian rupa baik menurut lembaga yang mengusahakan, bentuk badan usaha yang luar biasa banyaknya.
               
             Usaha agraris mencakup berbagai usaha pengelolaan kebun, perdagangan hasil – hasil pertanian (argobisnis) yang dapat diusahakan untuk setiap produk yang dihasilkan oleh pertanian atau perkebunan dan pertenakan.